Nakita.id - Seorang pejuang kesehatan Novita Ratna Sari berhasil memangkas berat badannya sebanyak 27Kg dalam waktu satu tahun.
Bermula dari Desember 2017, yang mana saat itu Novita memiliki berat badan 102 kilogram dan ia menyadari bahwa sudah berada di titik obesitas.
Akhirnya Novita bertekad untuk menurunkan berat badan, karena ia pun sudah mengalami beberapa keluhan penyakit, seperti pusing kepala dan mudah lelah.
"Dari situ saya mulai cari cara untuk bisa menurunkan. Tapi memang tujuannya bukan untuk menurunkan berat badan saja, tapi juga supaya saya bisa lebih sehat," kata Novita saat ditemui usai acara media briefing 'Ayo Indonesia Bergerak'.
Baca Juga : Berat Badan Tak Kunjung Turun Meski Telah Olahraga? Inilah Penyebabnya
"Akhirnya saya olahraga, yang berbeda olahraganya itu rutin. Saya melakukan step by step, misalnya jalan pagi seminggu dua kali, berenang," lanjut Novita bercerita.
Di awal-awal proses penurunan berat badan, olahraga yang sering Novita lakukan yaitu jalan pagi sekitar 20 hingga 30 menit.
Baca Juga : Berita Kesehatan Terbaru: Dengan Tes Ini Kanker Bisa Dideteksi dalam Waktu 10 Menit!
"Olahraga sekitar 6 bulan pertama itu jalan pagi, karena saat itu berat badan saya masih besar. Pertama jalan pagi 20 menit, kemudian ditingkatkan di bulan kemudian bisa jadi 30 menit. Sampai 6 bulan saya merasa ada perubahan," ujar Novita saat diwawancarai Nakita.id.
Setelah melewati beberapa bulan, akhirnya Novita memilih untuk menggunakan personal trainer untuk mendukungnya berolahraga.
Baca Juga : Masyarakat Indonesia Darurat Sedentari, Cegah dengan Rutin Lakukan Aktivitas Fisik
"Akhirnya saya punya personal trainer, jadi olahraga saya sekarang 1 jam dan seminggu bisa 2-3 kali dengan personal trainer. Tapi untuk olahraga di rumah sendirian juga tetap dilakukan, seperti sit up, skipping, atau jalan pagi," ungkap Novita.
Selain olahraga, Novita pun selalu berusaha untuk tetap menggerakan tubuh atau melakukan aktivitas fisik dalam setiap kesempatan.
Baca Juga : Berita Kesehatan Terbaru: 4 Cara Mudah Menurunkan Risiko Kanker!
"Kadang-kadang bangun pagi sempatin untuk angkat-angkat tangan, ya pokoknya selalu ada kegiatan tiap hari," imbuh Novita.
Tak hanya olahrga, dalam proses penurunan berat badan pun Novita mulai mengubah pola makan yang lebih sehat dan menghindari gorengan, serta memilih makanan yang direbus atua dikukus.
Baca Juga : Sering Naik-Turun Berat Badan Pertanda Lemak di Tubuh Semakin Banyak
"Komposisi makanan sih tetap, ada buah, sayur, protein, karbohidrat. Tapi porsinya dikurangin. Lalu saya juga menerapkan jam makan yang sesuai. Misalnya makan pagi, makan siang di jam 12, dan makan malam sebelum 7 malam," jelas Novita pada Jumat (7/12/2018).
Novita pun menerapkan prinsip makan 'makanlah sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang', dengan begitu di sela-sela waktu makan ia selalu makan buah sebagai camilan.
"Saya ga membiarkan saya lapar, jadi saya kalau siang suka makan buah. Camilan saya buah dan sayur," katanya.
Di sela-sela proses penurunan berat badan, Novita mengaku jika ia sempat mendapat keraguan dari orang-orang apakah ia dapat menurunkan berat badan atau tidak.
Baca Juga : Berkat Diet Keto, Pasangan Suami Istri Berhasil Pangkas 106 Kilogram
"Ada orang-orang sekitar juga sering meragukan, lo ga bisa kurus, emang badannya sudah gini, itu ada ungkapan-ungkapan seperti itu," cerita Novita.
"Tapi, di sisi lain masih ada support system di sekeliling saya yang mendukung saya untuk olahraga bersama, lalu mengingatkan makan apa pagi ini," lanjutnya bercerita.
Akan tetapi, Novita tetap yakin jika ia bisa menurunkan berat badan guna mendapatkan tubuh yang lebih sehat.
Hingga akhirnya kini ia sudah bisa menuai perjuangan yang ia lakukan, yang mana dari 102 kilogram pada Desember 2017, kini berat badan Novita sudah sekitar 75 kilogram.
Baca Juga : Rekomendasi Minum Air Putih yang Tepat, Bukan 8 Gelas Per Hari
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Finna Prima Handayani |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR