Masyarakat berharap situasi ini lekas membaik, mengingat bantuan sudah mulai dikirimkan dengan cepat.
Bahkan, menurut pengakuan salah satu warga selamat yang kini mengungsi di salah satu tenda pengungsian di Palu mengatakan bahwa sejak Senin (1/10/2018), bantuan sudah mulai berdatangan.
Bantuan juga dinilai cepat bahkan pemerintah sangat tanggap dengan permintaan warganya yang membutuhkan pengobatan dan juga bantuan.
Dalam pesan singkat yang dikirimkan salah satu warga Talise, Palu, mengatakan bahwa bantuan bahkan susu untuk anak juga mulai berdatangan.
“Alhamdulillah sehat semua, kami mengungsi di Gunung. Ada 60 KK (kartu keluarga) di sini. Kemarin datang bantuan beras dan susu,” tulis pesan tersebut.
Kebutuhan itu dirasa cukup untuk sementara waktu, meski komunikasi dan pasokan air belum melimpah.
“Aku belum bisa telepon, aliran listrik masih mati, air juga mati,” tambahnya.
Keluhan tersebut pastinya juga dirasakan semua pengungsi di 109 titik pengungsian.
Meski begitu, pemerintah terus berusaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok masyarakat.
Bahkan, BNPB juga mulai mendata semua pengungsi di tenda-tenda pengungsian, termasuk ke pelosok Sigi dan juga Donggala, seperti yang diungkapkan Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Infromasi dan Humas BNPB.
Bahkan, Purwo dengan rajin mengunggah tiap perkembangan di Palu dan sekitarnya.
Pendataan dan penanganan pengungsi akibat gempa di Sulawesi Tengah terus dilakukan. Kebutuhan mendesak: permakanan, tenda, air bersih, MCK, layanan kesehatan, BBM, selimut, sandang, trauma healing, dan kebutuhan dasar lainnya. pic.twitter.com/RPbxxQNgEm
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) October 2, 2018
Belum lama ini, dikirim pasokan BBM solar menggunakan pesawat Air Tractor yang sekali terbang, mampu mengangkut 4.000 liter.
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Source | : | Kompas.com,Kompas TV,tribun makassar |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR