Baca Juga : Tagar #RaisaMeetSutopo Mendadak Viral di Media Sosial, Ternyata Awal Ceritanya Seperti Ini!
Setiap harinya, pesawat akan terbang 2 sorti dari Balikpapan menuju Palu.
Untuk memudahkan dan mempercepat proses evakuasi korban yang masih terjebak reruntuhan, Aksi Cepat Tanggap (ACT) juga mengerahkan 1.000 personilnya untuk turun.
Hal ini disampaikan Presiden Organisasi Kemanusiaan ACT, Ahyudin.
“Seluruh korban harus bisa dievakuasi, ini pekerjaan kemanusiaan. Betapa pun mereka sudah jadi jenazah,” ujar Ahyudin, seperti yang tertulis dalam Kompas.com.
Ini karena Ahyudin juga masyarakat luas mengkhawatirkan masih banyaknya korban, baik selamat atau sudah meninggal dunia, tetapi masih terjebak di reruntuhan bangunan.
ACT juga membantu dalam pencarian keluarga yang kehilangan keluarganya, karena pasti korban selamat selalu khawatir dan selalu menantikan kabar keluarganya, meskipun dalam keadaan yang sudah meninggal.
“Tim yang kami berangkatkan adalah tim rescue untuk membantu keluarga korban menemukan saudara mereka yang hilang,” tambahnya.
1.000 relawan yang dikerahkan ACT berasal dari seluruh penjuru Indonesia dan sudah dilengkapi dengan persiapan dan juga pelatihan matang untuk menghadapi medan bencana.
Tetapi, Senin (1/10/2018) lalu, ACT mengatakan bahwa memang masih ada kendala transportasi untuk mengantar mereka dengan cepat ke Palu, karena Bandar Udara Mutiara Sis Al-Jufri masih lumpuh dan belum bisa maksimal dalam menampung pesawat dan helicopter.
Meski begitu, ACT mengatakan bahwa timnya akan menggunakan charter pesawat nonstop untuk mempercepat pengerahan relawan.
ACT juga akan mendata dan membuat pusat data informasi mengenai korban yang masih hilang, mengingat beberapa desa atau permukiman kini rata dengan tanah.
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Source | : | Kompas.com,Kompas TV,tribun makassar |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR