Nakita.id.- Moms giat berolahraga di pusat kebugaran secara teratur dan selalu hanya makan salad hijau sebagai pengganti burger keju, namun ukuran celana Moms relatif tetap sama.
Apa yang terjadi? Mengapa berat badan tak kunjung turun padahal Moms sudah berkeringat dan diet mati-matian?
Baca Juga : Berita Kesehatan: Wah, Ada Sendok Pintar Bisa Menghitung Kalori!
Jika Moms kesulitan menurunkan berat badan, mungkin ada yang harus ditelisik lebih lanjut, agar, ini yang paling penting, ditemukan solusinya.
Ada beberapa hal yang harus Moms perhatikan agar Moms tak patah semangat dan tetap berada di jalur mencapai tujuan kesehatan Moms.
Di bawah ini adalah rincian mengapa Moms timbangannya tetap sama serta saran ahli tentang cara memecahkan masalahnya;
Baca Juga : Tiga Langkah Menggunakan Cuka Apel untuk Melangsingkan Tubuh
1. Moms sebetulnya kehilangan berat badan , hanya saja terjadi sangat perlahan.
Menurut Lisa D. Ellis, ahli terapi nutrisi di White Plains, New York, ada anggapan yang salah bahwa diet yang sukses akan membuat seseorang membuang 5-10 kg per bulan.
Namun bagi kebanyakan ahli gizi, ini adalah standar yang tidak realistis. "Saya menunjukkan kepada klien saya bahwa membuang 1 kg per minggu atau per 2 minggu cukup aman karena berarti Anda akan kehilangan 26 kg per tahun," katanya.
Ellis menambahkan penurunan berat badan yang lambat justru cara yang aman karena kita tidak merasa kelaparan dan penurunan ini, meski lama akan terus menurun.
"Dibandingkan penurunan yang cepat disertai rasa lapar, hampir dapat dipastikan bahwa kenaikan berat badan pasti akan terjadi lagi."
2. Moms tidak cukup minum air putih.
Michael Jay Nusbaum, direktur bedah obat metabolik dan pusat kendali berat badan untuk Kesehatan Atlantik dan kepala operasi bariatric di Morristown Medical Center, mengatakan bahwa Moms tidak dapat membakar lemak jika tubuh Moms mengalami dehidrasi.
“Proses pembakaran lemak sangat membutuhkan air. Anda perlu minum air 1,5 - 2 liter per hari," kata Nusbaum.
Salah satu tanda Moms kurang minum adalah Moms mengalami konstipasi atau sembelit sehingga susah buang air besar.
Baca Juga : Moms Gemuk Ingin Lakukan Yoga? Ini Panduan Memilih Gerakan Yang Aman
3. Moms tidak cukup tidur.
"Setiap kali kita tidur kurang dari tujuh jam, metabolisme kita melambat," kata Craig Primack, seorang dokter ahli masalah obesitas di Scottsdale, Arizona.
“Satu penelitian menunjukkan bahwa orang yang sama membakar 400 kalori lebih banyak bila mereka tidur 8,5 jam, dibanding hanya 5,5 jam," imbuh Primack.
4. Pengaruh obat-obatan
Primack mengatakan bahwa obat-obatan tertentu - seperti untuk tekanan darah, diabetes dan depresi - tidak hanya memperlambat penurunan berat badan, tetapi juga dapat meningkatkan berat badan.
Tetapi itu tidak berarti Moms harus membuangnya. Bicaralah dengan dokter Moms terlebih dahulu.
“Untuk pasien kami yang ingin menurunkan berat badan, kami mencoba untuk berbicara dengan dokter perawatan primer mereka untuk melihat apakah mungkin ada alternatif yang baik untuk obat-obatan ini.
Jika tidak ada, kami bekerja untuk menerapkan diet rendah karbohidrat dan rendah kalori untuk mengesampingkan implikasi berat dari obat-obatan tersebut,” kata Primack.
Baca Juga : Sebuah Kota di Spanyol Bertekad, Tahun 2020 Warganya Langsing Semua!
5. Moms sering melewatkan makanan sehat
“Banyak alasan mengapa orang mengalami kesulitan menurunkan berat badan awalnya adalah mereka tidak sepenuhnya berkomitmen pada proses. Mereka selalu pura-pura berdiet,” kata Erin Wathen, seorang pelatih berat badan dan penurunan berat badan yang bersertifikat dan penulis buku "Why Can't I Stick to My Diet".
“Misalnya, selama hari kerja, Anda patuh pada menu diet. Namun di akhir pekan, Anda makan sembarangan bahkan kebablasan. Ini sama saja bohong."
Wathen merekomendasikan untuk mengubah pola pikir bahwa makan sehat adalah untuk selamanya, bahkan ketika Moms sedang menghadapai pesta sekalipun. Pilih menu yang rendah kalori dan mengenyangkan.
6. Olahraga yang dilakukan hanya itu-itu saja
Setiap hari Moms jogging atau berjalan cepat, tapi kok enggak langsing-langsing, ya? Padahal keringat sudah mengucur deras pula.
"Tambahkan dengan latihan beban dan latihan lain yang memperkuat otot. Semakin banyak massa otot di dalam tubuh, semakin mudah Anda membakar lemak," saran Justin Blum, CEO dan pemilik Raw Fitness Franchise.
Baca Juga : Berita Kesehatan : Jalan Kaki Setelah Makan Cegah Diabetes, Cukup 15 Menit!
7. Moms sedang stres
Blum mengatakan stres dapat memainkan peran utama dalam penurunan berat badan, terutama stres kronis karena membuat tubuh Moms menggunakan kalori untuk mengatasi stres dan membuat Moms jadi 'lapar' terus.
Blum menambahkan bahwa kortisol yang muncul akibat stres sering kali membutuhkan makanan sebagai penghibur.
Akibatnya secara tidak langsung stres menyebabkan kenaikan berat badan dan mencegah penurunan berat badan.
"Manajemen stres sama pentingnya dengan mengikuti rencana diet, tetapi kabar baiknya adalah olahraga adalah salah satu cara terbaik untuk memerangi stres kronis," katanya.
8. Moms memprioritaskan latihan fisik dibanding asupan nutrisi yang sehat.
Moms dapat menghabiskan berjam-jam di gym, tetapi jika Moms tidak mengonsumsi makanan bergizi, Moms mungkin tidak mengalami penurunan berat badan yang Moms inginkan.
“Orang sering percaya bahwa jika mereka hanya berolahraga lebih banyak, mereka akan kehilangan berat badan.
Namun, penurunan berat badan dan pemeliharaan berat badan sehat bermuara pada 75 hingga 80%nutrisi dan hanya 20 hingga 25% aktivitas fisik dan olahraga, ”kata Molly Devine, ahli diet / ahli gizi berlisensi dan pendiri Eat Your Keto.
"Jadi, jika nutrisi Moms tidak tepat, tidak masalah seberapa sering atau seberapa keras Moms berolahraga, penurunan berat badan mungkin tidak terjadi."
Baca Juga : Khusus Pemula: 8 Langkah Persiapan Sebelum Mengikuti Diet Keto
9. Moms tidak menghitung berapa banyak yang Moms makan.
Beberapa keping keripik, segenggam kacang dan beberapa lembar kerupuk benar-benar dapat membuat perbedaan jika Moms mengonsumsinya setiap hari.
“Seringkali, orang terlalu meremehkan berapa banyak mereka benar-benar makan dalam sehari.
Mereka mungkin tidak menghitung kalori cair atau mencicipi makanan, atau camilan sore hari. Hal-hal kecil yang bukannya menurunkan berat badan, tapi malah jadi bertambah,” kata Pam Sherman, seorang pelatih bersertifikat dan pendiri The Perfect Balance.
Dia menyarankan untuk memasukkan makanan Moms ke alat seperti MyFitnessPal atau Lose it! untuk terus melacak/menghitung makanan.
10. Moms tetap mengonsumsi minuman beralkohol.
Moms giat berolahraga, sekaligus mengonsumsi makanan sehat (katanya). Tetapi Moms masih minum anggur, bir, dan minuman beralkohol lainnya.
"Sangat jarang pakar diet dan ahli gizi memerintahkan kliennya untuk menghapus alkohol dari daftar menu 'jahat'. Padahal alkohol sangat memengaruhi metabolisme," kata Karolina Rzadkowolska mengakui.
Rzadkowolska adalah pendiri Euphoric Alcohol-Free, sebuah lembaga yang memberdayakan kelompok untuk menemukan kebebasan dari alkohol untuk kehidupan yang lebih bahagia dan lebih sehat.
Menurut Rzadkowolska, minuman beralkohol dapat mengemas kalori kosong.
“Satu gelas anggur memiliki antara 150-200 kalori. Satu gelas bir di antara 100-200, dan whisky bisa menjadi 300 kalori. Alkohol juga dapat meningkatkan nafsu makan.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Moms yang Bangun Pagi Terhindar Risiko Kanker Payudara, Studi
11. Ada gangguan kesehatan yang tidak diketahui
Jika Moms sudah menjalankan hidup sehat sekaligus rajin berolahraga namun masih bermasalah dengan berat badan mungkin sudah waktunya Moms memeriksakan kesehatan secara menyeluruh.
Jill Brown pelatih kesehatan dan nutrisi di Los Angeles banyak menemukan bahwa kliennya tidak menyadari ada gangguan kesehatan yang serius.
Dalam pengalamannya, ini bisa berarti bahwa ada sesuatu yang memperlambat metabolisme Moms atau Moms mungkin mengalami ketidakseimbangan hormon.
“Tiroid yang lamban atau kadar estrogen yang rendah dapat menyebabkan kita hanya sedikit membakar kalori padahal sudah berolahraga ekstra keras."
Segera temui dokter dan tanyakan apa yang dapat Moms lakukan untuk memperbaiki hal ini.
12. Moms kekurangan vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh.
"Satu masalah yang sering diabaikan dalam program penurunan berat badan adalah fakta bahwa kita kekurangan vitamin dan mineral yang dibutuhkan," kata Arielle Levitan, seorang dokter penyakit dalam dan salah satu pendiri Vous Vitamin LLC.
Studi menunjukkan, misalnya, bahwa kekurangan vitamin D mungkin terkait dengan obesitas dan bahwa orang-orang dengan kekurangan vitamin D mengalami kesulitan menurunkan berat badan.
“Sebaliknya kami menemukan bahwa mereka yang tercukupi zat besi, B12 dan magnesium merasa lebih baik, lebih energik dan sebagai hasilnya, memiliki waktu lebih mudah menjalani gaya hidup sehat yang meliputi olahraga, tidur yang cukup serta perencanaan makan yang baik, ”kata Levitan.
Baca Juga : Berita Kesehatan Akurat: Bau Mulut? Coba Cek Apa Yang Moms Minum
13. Moms tidak mengonsumsi cukup protein.
Penelitian telah menunjukkan orang merasa kenyang lebih lama dan mengonsumsi lebih sedikit kalori dari waktu ke waktu adalah ketika mereka mengonsumsi lebih banyak protein.
“Tubuh kita mencerna protein lebih lambat daripada macronutrien lainnya, yang berarti gula darah dan rasa lapar tidak melonjak, jadi kita cenderung tidak makan terlalu banyak,” kata Greg Pignataro,dokter penyakit dalam dari Baltimore University Hospital. (*)
Source | : | The Huffington Post |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR