Perkembangan Janin Minggu Ke-6

By Faras Handayani, Jumat, 3 Februari 2017 | 02:00 WIB
Perkembangan Janin Minggu Ke-6 (Faras)

Bila dihitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT), maka minggu keenam sejak hari konsepsi sama dengan minggu ke-8 HPHT.

Perkembangan Embrio: Panjang embrio diperkirakan sekitar 7-10 mm. Bukan hanya bentuk dasar dari wajah yang sudah terlihat, tetapi juga beberapa organ di bagian wajah, seperti rongga mulut, struktur mata , dan tonjolan hidung. Pembuluh-pembuluh nadi di bagian kepala kian jelas terbagi-bagi menurut tugas masing-masing. Organ tubuh lain yang juga makin berkembang di usia ini adalah pembungkus saraf, penciuman, kandung kemih, jari-jemari, bahkan otot-otot punggung. Sementara, ruas-ruas tulang belakang sudah terbentuk meski masih terlihat samar. 

Seperti di minggu ke-5, otak masih mengalami pertumbuhan pesat. Pada otak terbentuk bagian  serebelum yang berperan dalam mengatur gerakan otot tubuh. Begitu juga kelenjar pituiari yang merupakan induk dari semua kelenjar tubuh. Kelenjar ini memproduksi hormon pertumbuhan dan hormon-hormon lain yang bertugas mengatur fungsi kelenjar adrenal, tiroid dan gonad. Bagian otak lain yang mulai berkembang yaitu gelembung olfaktori yang berkaitan dengan indra penciuman. Secara umum, otak juga berfungsi mengatur bekerjanya organ-organ penting seperti paru-paru, jantung, serta sistem pencernaan. Melalui USG transvaginal dengan doppler berwarna, jantung dapat dilihat dan didengar denyutnya, yaitu 80-85 kali per menit. Pada jantung, sudah dimulai proses pembagian menjadi 2 bilik dan 2 serambi. Lewat USG pula akan terlihat pembentukan tulang belakang, siku dan pergelangan tangan. Sementara ginjal mulai memproduksi urine.  Perubahan Pada Calon Ibu:  Dari pemeriksaan panggul terlihat bahwa rahim mulai membesar, meskipun secara kasat mata belum kelihatan jelas. Tak jarang terjadi, calon ibu baru mulai menyadari kehamilannya di minggu ini. Nah, tunggu apa lagi? Segera periksakan diri! Keluhan Yang Dialami:  Seiring membesarnya rahim, calon ibu akan mengalami kram dan nyeri pada perut bagian bawah atau samping, sementara rahim terasa kencang dan mengetat atau berkontraksi. Kadang ibu hamil juga akan mengalami nyeri pada bokong dan bagian bawah punggung atau di pinggir tungkai. Untuk mengatasinya, calon ibu disarankan berbaring ke arah/sisi berlawanan dengan bagian yang terasa nyeri.  Catatan: Deteksi Kehamilan Kosong di Trimester Pertama Kehamilan kosong (nir-mudigah atau blighted ovum/BO) adalah kehamilan tanpa janin karena hasil konsepsi tidak tumbuh dan berkembang menjadi janin. Umumnya, BO berlangsung tanpa disadari, karena sejak awal kehamilan berjalan baik dan normal tanpa tanda-tanda kelainan.  Itulah mengapa, BO sering baru terdeteksi setelah terjadi perdarahan, biasanya saat usia kehamilan memasuki pertengahan trimester pertama. Padahal jika terlambat diketahui, BO bisa berkembang menjadi kehamilan mola hidatosa (MH) atau hamil anggur, yang berisiko menjadi ganas (koriokarsinoma). Selain itu, bila perdarahan yang dialami ibu tergolong berat, keselamatan jiwanya dapat terancam. Untunglah, kini pemeriksaan USG mampu mendiagnosis BO pada usia kehamilan 6 hingga 8 minggu. Hasil pemeriksaan akan menunjukkan kantong kehamilan berukuran 2,5-3 cm, namun tanpa embrio di dalamnya. Dokter akan segera melakukan tindakan kuretase. Baca juga: Perkembangan Janin Minggu-Ke-5

Bacaj juga: Perkembangan Janin Minggu Ke-7

Baca juga: Perkembangan Janin Minggu Ke-8

Baca juga: Perkembangan Janin Minggu Ke-9

Baca juga: Perkembangan Janin Minggu Ke-10